Beauty in the dark Part 37


Dia Pegi - Dia Datang


Aku berada diposisi yang tak pernah aku tau dalam hidupku.. Dan baru aku sadari ternyata kisahku seperti sinetron yang terlalu banyak kebetulannya tapi itulah adanya.. Dan memang adanya..




----------------

Kebisuan masih menghiasiku.. Aku duduk dikasur yang biasa digunakan reza untuk tidur.. Kulihat sekeliling kamar yang dia gunakan.. Bersih rapi dan sama seperti yang dia ceritakan kepadaku.. yaa sedikit foto aktifitasnya tanpa dirinya bisa aku rasakan.. Aku mengamati sekitar.. Kuraba dan kurasakan dia ada disini saat ini.. Kenapa dia tak suka menyimpan banyak kenangan lewat foto.? Dan sekarang aku tau alasannya.. Karena akan sangat menyakitkan bagiku mereka yang menyayanginya jika ditinggalkan olehnya.. Dan begitupun aku.. Bahkan aku tak pernah mengerti sosoknya, dan itu sudah cukup menyakitkan kehilangannya.. ya sangat menyakitkan..




Ku pandang satu foto di sisi meja yang biasa digunakannya untuk chat denganku.. Foto itu.. Fotoku.. dengan senyum lebar dan manisku.. Masih teringat olehku saat memberikan foto ini ke dia..

Quote:aku : aku baru tau kalo aku lucu loh..
reza : laah.. kok bisa.? -.-a
aku : iyaaa.. tadi pas makan bareng temenku diem2 ambil fotoku pas lagi senyum lebar..
reza : cakep nggak ?
Aku : kan udah dibilang lucu -.-a kalo cakep udah permanent dongs
reza : mana sini liat.. aku kan nggak ada foto yang natural.. cepet sini kirimin..
Aku : sabar kenapa. -.-a nih, aku kirim.. ( aku pun mengirimkan foto kepadanya )
reza : hahahahaa.. asli sumpah lucu banget muka mu.. hahahhaaa...
Aku : malah diketawain -.-a

Dan obrolan kami berlanjut seperti biasa...

Gadis manis dengan mata sipit, hidung pesek, bibir tebal kecil tersenyum lepas memperlihatkan giginya yang besar dan putih berbaris rapih.. Memang hanya bagian wajah saja yang difoto namun senyum itu begitu mempesona baginya.. da senyum itu menawarkan sejuta keikhlasan baginya yang semakin menambahkan benih cinta dalam hatinya.. yaa reza, jatuh cinta pada sosok yang tanpa sadar membuat hidupnya lebih berarti, membuat hidupnya berwarna dengan celotehnya.. dan aku tak pernah menyadari, ternyata aku sangat berarti baginya saat itu, saat dia masih bisa ku gapai dan ada di hidupku.. Namun apa daya.. sekarang hanya ada penyesalan yang tak akan sanggup aku lepaskan..




Semua yang ada diruangan ini, benar-benar membuatku menyadari akan sosok reza, reza yang hadir mengisi hari-hariku lebih dari apa yang aku bayangkan.. Dan kalau kau bisa membaca semua yang aku utarakan ditulisan ini.. Aku menangis dalam diamku mengenang semua tentangmu.. bahkan dihari dimana aku berharap akan berjumpa denganmu.. Aku masih menangis membayangkannya.. Iyaa.. aku memang berjumpa dengamu dan mengetahui semua tentangmu tapi itu semua tela terlambat dan benar adanya aku terlambat untukmu.. Dan, kau tak pernah terlambat untukku sampai saat itu, kau tak pernah terlambat untuk kenangan manis yang indah itu..




Pikiranku masih melayang membayangkan dia ada disini, diruangan ini.. melakukan semua aktifitasnya dengan begitu lincahnya sampai dia tertatih.. melakukan semuanya sendiri.. membayangkan apa yang dia lakukan saat meneleponku..




Quote:"kamu lagi dimana ?" dia bertanya lembut
" lagi dilantai atas kosan nih, kamu ?"
" lagi didepan jendela mandangin kamu disana "
" diiih.. ngacooo... "
" mau sampe kapan suka kesendirian diatas kosan.. gelap.. sepi.. dingin.. "
" sampe kamu dateng kesini, temenin aku biar aku nggak sendiri lagi.. " aku bercanda kepadanyaa
" jangan tunggu aku yaa.. "
" kenapa ?"
" aku lagi mau kekamar mandi soalnyaa "
" diiih.. kirain serius.. dasar jorok... "

Dia selalu membuatku kangen dengan celotehnya sampai sekarang..

Semua terasa berulang kembali.. dan aku tak bisa memendung air mata ini.. Kupeluk erat bingkai foto wajahnya dengan senyum terindahnya.. dan benar saja tangisku pecah.. ya TUHAN, haruskah cobaan ini aku alami.? Memang ada rencana besar dalam cobaan ini, tapi.. apakah harus ini yang terjadi.. aku kehilangan anugrah terindah dalam hidupku saat aku berharap bisa memandangnya dalam nyata walau sekejap bahkan jika aku mampu, mundurkanlah waktu agar aku bertemu dengannya walau hanya melihatnya dalam diam.. Setidaknya aku bisa melihatnya merasakan bahwa dia nyata.. bukan seperti caranya.. dan menyadari bahwa dia tak pernah nyata untukku dan dia tetap menjadi mimpi bagiku.. dan mimpi yang tak pernah bisa mengubah harapanku menjadi kenyataan..




Putri yang berharap akan bertemu pangeran walau tak dijemput, ternyata tetap tak dapat bertemu pangeran dan hanya dapat melihat seberkas kenangan yang ditinggalkannya dalam puing-puing kehidupan yang dia jalani.. Dan aku masih terlarut dalam kesedihan.. merintih.. bukan menangis.. menyesakan seribu tangisan terpendam.. sakit ya memang sakit.. namun aku sudah terlajur sakit..




Bahkan aku tak mendengarnya masuk dalam ruangan ini dan dia sudah ada disisiku memelukku dengan erat.. memelukku untuk kedua kalinya dalam tangis terisakku.. Jika dulu dalam tangis terisakku akan ketakutan, kali ini dia datang dalam tangis terisakku aka kehilangan.. ya dia selalu datang disaat yang tidak tepat dan mulai mencuri hatiku..




" maaf " dia berkata lirih kepadaku

" seribu maaf nggak bakal buat semuanya baik " aku berkata lirih dalam gemuru hatiku

" dia nggak mau kamu tahu dan sakit "

" tapi kamu dan dia udah buat aku lebih sakit dengan cara kayak gini " aku mulai terisak lirih, melepaskan pelukannya

" tolong ngerti queen "

" apa yang harus aku ngerti.. apa.? coba bilang ke aku.? apa.? " emosiku tak tertahan dan pecah sudah keheningan saat itu..

" maaf queen "

" maaf nggan bisa ngebuat semuanya lebih baik, nggak bisa.. apa yang bisa kamu lakuin denga maaf mu.. buat dia balik.? hah.? nemuin aku sama dia.? bisa.? nggak bisa sama sekali.. kemana kamu.? harusnya kamu bisa nemuin aku sama dia.? buat kenangan sama dia.? nemenin dia disaat dia nahan itu semua.? bukan justru biarin dia sendirian sama itu semua.? sekarang kamu tinggal gampang bilang maaf "

" queen " dia mencoba memelukku dengan suara lirihnya

" aku nggak butuh kamu.. sejak kamu ninggalin aku.. aku udah anggap kamu nggak akan pernah balik buat aku.. aku udah anggap kamu nggak ada buatku.. sekarang kenyataannya apa.. kamu lebih buat aku sakit.. saat kamu tau semua kenyataan.. kamu seolah-olah nggak tau apa-apa dan kamu justru menutupnya rapat.. sementara aku setengah mati mencoba mengerti walau nggak bisa.. aku setengah mati berharap reza kembali.. aku setengah mati nunggu reza.. aku setengah mati nunggu dia.."

" aku tau queen "

" boong.. kamu nggak tau apa2.. kalo kamu tau.. kamu nggak biarin dia sendiri.. kamu harusnya ajak aku buat nemenin dia.. bukan kayak gini caranya.. aku kesini, jenguk dia saat udah kek gini.. bukan kek gini caranyaa.. " emosiku memang sudah tak tertahan lagi dan semua cerita yang disampaikan oleh renan seolah tak bisa aku terima dengan logikaku.. dan tak mengerti kenapa sandiwara ini harus terjadi dengan begitu buruknya..

" queen aku mohon.. tolong ngerti.. aku mohon.. " dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku sambil menangis sejadi-jadinya.. ya biarkan aku menangis kesekian kalinya dalam kisah hidupku.. sehingga aku menyadari apa itu air mata dalam kehilangan..

" aku nggak bisa terima semuanya.." hanya kata itu yang terucap olehku dalam isakku sore itu..




---------------------------

Hari ini, hari terburuk bagiku.. Aku berduka untuk kedua kalinya dalam hidupku.. Kehilangan anugrah terindah dalam diriku dan kehilangan anugrah terindah dalam hidupku yaitu kamu.. Andai saja kamu tau za, kamu lebih dari apa yang kamu bayangkan dalam hidupku.. Kamu berarti, semua kisah tentangmu berarti sampai sekarang.. Kamu bagian kecil dalam hidupku yang membawa arti terbesar dalam hidupku walau tanpa kamu sadari.. Dan terimakasih atas semua yang kamu berikan kepadaku.. Karena aku mampu mencintaimu walau aku tak pernah melihatmu.. dan bagimu itu sudah cukup, melihatku tersenyum dan bahagia sudah membuatmu cukup, dan itu sudah kau anggap cinta walau kau tak mengetahuinya sebenarnya cintamu berbalas.. ya cintamu berbalas..




----------------------------

Aku masih terduduk di pinggiran taman rumah ini, yang mungkin sering diceritakan reza kepadaku.. Renan datang menghampiriku, mungkin dia merasa aku sudah baikan.. Dan dia memberiku secangking coklat panas.. ya dia memang mengerti tentangku.. Dia sedikit mengelus pundakku, seperti mengirimkan kekuatan untukku akan kenyataan ini dan Dia.. entah dimana, mungkin dia masih tak ingin berbicara denganku.. Dan biarlah kunikmati kesunyian ini sejenak..




----------------------------

" udah baikan ?" dia mengusik kesepianku disore ini.. dan aku hanya diam tersenyum lirih kepadanya.. Mana mungkin aku akan membaik dengan semua yang terjadi.. hal yang aku harapkan menjadi bahagia justru memendam luka yang mendalam..

" maaf kalo aku masih bahas ini.." dan aku tetap terdiam tak menatapnya dan hanya tatapan kosong yang ada pada diriku yang kacau saat itu " aku nggak maksud boong sama mu, semua permintaannya.. aku cuma bisa nurutin apa yang dia mau.. maaf queen.. aku tau gimana perasaanmu, tapi kamu harus ngerti queen.. bukan cuma kamu yang sedih disini " dan airmata ini tak tertahankan lagi..

" aku cuma nggak ngerti ma.. aku nggak ngerti sama semua nya "

" jangan coba dimengerti queen.. terima sama pahami.. dia mau kamu bahagia.. dia mau kamu baik-baik ajah "

" tapi aku nggak baik-baik ajah setelah dia nggak ada "

" aku bakal pastiin kamu baik-baik ajah "

" aku nggak percaya kamu.. janji mu ajah nggak kamu tepati.. kemana kamu selama ini.. janji bakal balik.. sampai hari ini pun kamu nggak berusaha balik buat aku "

" maaf queen.. aku cuma nggak tau cara kembali ke kamu "

" dan kamu akan selalu bagitu.. " dia terdiam bisu.. dan kami memang dalam kebisuan saat ini..




Tak ada yang lebih menyakikat dari janji yang ditinggalkan.. dan ada yang lebih menyakitkan dari cinta yang tak tersampaikan.. bahkan tak ada yang lebih menyakitkan saat hanya kau seorang yang tak tau akan kenyataan..




Quote:Reza bukanlah Tama.. Tama merupakan teman reza, namun tama dari keluarga yang tingkat ekonominya masih dibawa reza, sementara reza dari keluarga yang cukup berada.. Reza terlahir sebagai anak pertama dari 2 bersaudara, Renan merupakan adik reza, dan baju yang aku pakai.. Itu khusus dibelikan reza untukku dengan bantuan renan dan sebagian juga dibelikan tama sehingga memang ukurannya pas denganku dan merupakan warna kesukaanku.. Sementara tama mengenalku karena reza yang memintanya, awalnya tama tak mengenalku.. Namun saat reza menunjukkan fotoku terhadapnya, tama merasa pernah melihatku dan benar saja dia melihatku di kafe..

Aku berkenalan dengan reza melalui forum chat berdasarkan letak kota.. Dan aku selalu memasang profilku di beberapa kota, entah kebetulan atau tidak reza berada di Kota dimana aku ditakdirkan untuk kuliah disini.. Dan dia mengetahuinya.. sehingga dia tak perlu repot untuk mengetahui kabarku.. karena aku berada di Kota yang bisa dia jangkau..

Dan reza, dia mempunyai penyakit yang mengharuskannya hidup singkat didunia ini.. Dan dia bercerita kesemua orang terdekatnya bahwa aku membawa arti lebih dalam hidupnya..

Orang tua reza lebih memilih menghabiskan waktu dengan pekerjaannya, semenjak reza meninggal, renan hanya sendiri.. dan disaat terakhir reza, renan mencoba menghubungiku namun nomerku atau dataku tak pernah bisa ditemukan renan dalam berkas reza.. dan hingga aku sendiri yang menghubunginya.. barulah renan menceritakan segalanya..

Dan satu hal yang mungkin datang tanpa aku sadari.. Sepertinya Tama jatuh cinta terhadapku, sehingga dia lebih memilih menjauhiku untuk tak menghianati reza karena reza hanya berpesan kepadanya untuk menjagaku...

Setidaknya teka teki reza tidak serumit yang aku bayangkan, namun tidak berakhir seperti yang aku harapkan juga.. Dan tetap saja TUHAN punya rencana dibalik rencana..

Share:

Arsip Blog

Pengunjung

Blog Archive