Beauty in the dark Part 50

Dosa ( Ternikmat )

Hari ini aku masih merenung apa yang telah aku lakukan di tahun-tahun silam.. Setiap ada lelaki yang mendekati dan aku berkata "aku seorang pelacur, kau masih mau" dan mereka berkata "itu masalalumu, aku terima kamu sekarang".. Tapi ada kisah yang terbesit, saat mereka tahu aku sudah tak memiliki kesucian, mereka dengan gampangnya meminta ku mengobral tubuhku pada mereka dan jika aku tak mau, mereka akan berkata "nggak usah munafiklah, udah berapa cowok yang niduri kamu" atau "kan kamu udah pernah, jadi ya nggak apa-apa lah" atau "kayak kamu masih perawan ajah" dan berbagai kata yang mereka ucapkan untuk mengacuhkan penolakanku.. dan itu memang adanyaa..

--------------------------
D.. Mungkin malam ini dia melakukannya karena dia tau aku sudah tak perawan lagi dan itu olehnya.. Sementara aku melakukannya entah dasar apa, aku tak tau tapi aku menikmatinya.. Ada sebagian dari diriku yang menikmati apa yang dia berikan malam ini..Walau hanya sekali tapi itu indah..Dan biarkan aku tidur dalam lelapnya malamku atas dosa terbesarku.. dan TUHAN maafkan aku.. aku bersalah atas semuanya..

Seorang gadis yang tak pernah membiarkan dirinya disentuh oleh siapapun selama 19 tahun hidupnya.. Kini dia merelakan dirinya dijamah tanpa alasan yang dia tidak tau mengapa.. dan dia justru tenggelam atas apa yang sudah dilakukannya.. Malam ini dengan remangnya lampu dan indahnya kenikmatan yang ada.. aku berdosa..

Entah apa yang ada dalam pikiranku.. bahkan saat tidurpun aku merasakan kedamaian yang tak pernah aku temukan semenjak masa yang lalu.. seakan sekarang aku merasa bahwa semua dapat aku lalui (lagi).. Hanya saja sekarang aku tak begitu menahan sakitnya atas apa yang aku relakan dalam diriku..

Aku bangun dengan malas.. masih dengan selimut tanpa pakaian.. Dan sepertinya D membungkusku dengan selimut yang tebal agar aku tak kedinginan.. Dia sudah tidak ada di kamar, entah dimana dia.. Dan aku tanpa malu atau ragu hanya memakai baju tidurku, tanpa memakai pakaian dalamku.. Dimana pikiranku...Sekarang aku bertingkah bahwa aku benar adanya seorang pelacur bukan seorang wanita yang terpaksa melakukannya..Entah.. selalu entah yang ada dalam benakku saat ini.. dan biarkan aku salah untuk saat ini TUHAN...hanya saat ini..

Aku berjalan keluar kamar, udara pagi yang dingin menusuk ke tulangku...tapi aku tetap menikmatinya.. terbesit pikiranku untuk melihat taman yang pernah aku lihat...Berjalan pelan diantara lorong-lorong, membelai indah kain putih yang berayun mesra karen angin...Ini seperti di mimpi, bahkan berada dirumah seperti ini aku tak berani bermimpi, tapi sekarang aku ada dirumah impian menikmati sudut-sudut yang dihidangkan rumah ini..

Setelah beberapa lama aku menikmati semuanya...aku berencana mencari D.. karena dia tak terlihat...Dia selalu menemukanku tapi kenapa sekarang dia tak menemukanku bahkan mencari ku..Aku menulurusuri semua sudut rumah.. namun tak ada dia.. dan aku memutuskan memasakannya sesuatu, mungkin dia sedang keluar rumah.. dan aku berjalan ke dapur..

Aku terpaku untuk beberapa waktu, yang aku cari ternyata ada disini sedang memasak dengan wajah indahnyaa.. ya TUHAN.. aku semakin GILA.. dia membuatku GILA untuk saat ini.. Baru pertama kali dalam hidupku ada lelaki yang memasak untukku.. dan aku bahagia...bahagia yang tak terhingga.. aku masih mengaguminyaa..

" udah bangun yaa.?" Dia menyadari kehadiranku dan tersenyum memandangku." Duduk geh.. sarapan dulu.."
" eh.. iyaa.. aku mandi dulu yaa" aku menjawab sedikit bingung
" nggak usah.. langsung makan ajah.. yuk " dia masih sibuk menyiapkannya.. sejenak dia memandangku dengan cuek.. dan dia memandangku lagi dengan seksama..
" kenapa.?" Aku sudah salah tingkah dibuat pandangannya dengan untaian senyum indahnya..
" cantik.." dia menjawab singkat " yuk makan dulu " dan aku berjalan menuju meja makan.. dengan perasaan yang sedikit ganjal aku dudui dimeja makan.. ada banyak makanan yg dia masak walau sederhana tapi sepertinya enak.. dan entah sejak berapa lama dia memasaknya..

Kami mulai makan pagi ini.. aku yang merasa berlebihan atau memang sikapnya yang berlebihan terhadapku sejak tadi malam.. entahlah.. aku memilih diam atas kejadian tadi malam..bahkan pagi ini aku tak membahasnya.. dia juga memilih diam untuk menyimpannya rapat-rapat..

" makan yang banyak " dia menawarkanku.
" iyaaa " aku hanya menjawab singkat sambil meneruskan makanku
" hari ini kita pulang yaa.." dia berkata dengan senyum menawannya " padahal masih pengen lama disininya.."
" aku kerja nggak enak kalo banyak bolos, nanti bisa dipecat.." aku memberikan protesku
" iyaa.. tau kok. " dia mengelus kepalaku "makan yang banyak geh " dia melanjutkan makannya.. begitu pun aku..

---------------------------
Disudut jendela kamar aku melihat pemandangan yang begitu menakjubkan untukku.. Entah karena aku yg jarang melihat hal seperti ini atau pemandangan ini yang benar-benar indah.. aku tak banyak berpikir dan hanya menikmatinya.. menenggelamkan diriku dalam lamunan ku pagi ini...

" nggak mandi ?" Dia memelukku dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu kanan ku..dan entah kenapa (lagi) aku memilih diam.. ya hanya diam.. seperti seakan aku menunjukkan bagaimana seharusnya diriku setelah kejadian yang lalu.. menjadi sebagian dari gadis yang menyadari bahwa dia sudah tak berharga lagi dan justru membiarkannya disentuh dengan orang yang bisa membuay hatinya sedikit bergetar.. sepertiku.. saat ini..

Dia masih memelukku dari belakang.. Mungkin nafsu akan lebih bergejolak jika dirasakan dengan perasaan suka yang mendalam.. yang menghasilkan hubungan yang saling dinikmati dan dirasakan dengan indahnya.. Aku mengakuinya.. Dia lelaki yang lembut jika menggabungkan nafsu dengan perasaannya.. Dia tak mau menyakiti, bahkan jika dia belum tuntas dalam hal nafsu sementara pasangannya sudah, aku yakin dia akan mengalah.. Karena bukan nafsu tujuan utamanya.. Tapi rasa yang diselingi dengan nafsu..

Dengan memelukku begitu erat, aku tahu jika dia memang sudah mengalami gejolak jiwa.. dan aku memilih diam walau aku merasakan bahwa dia berusaha hebat mengontrolnya.. dengan cuaca yang dingin, hanya kami berdua, dan pakaian ku yang seperti ini.. Jika dia memang lelaki yang mementingkan nafsu, dia tak akan bersabar dan menahan untuk menyentuhku.. namun dia melakukannya.. bersabar...(sebentar)

" nggak mandi.?" Dia sedikit membiarkan tangannya menjalari tubuhku dan mengecup pundakku
" ntar...kamu duluan ajah " aku berkata singkat masih memandang keluar jendela
" mandi bareng mau.?" Dia menggodaku
" nggak "
" tidur bareng.?" Dia masih menggodaku
" nggak "
" trus ngapain yang boleh.?"
" diem...tuh tangan jangan usil" aku memperingatkannya
" nggak usil lah cuma jalan-jalan ajah " diatertawa keras..

Entah bagaimana ini terjadi.. Ciumannya selalu membuatku tak menyadari apa yang aku lakukan.. aku begitu terlarut akan kenikmatan dunia yang seharusnya tak aku lakukan...Dan aku begitu menikmati sesuatu yang dia berikan untukku.. Ini memang salah.. tapi ini indah.. Ini memang berdosa.. tapi ini nikmat.. dan maaf kan aku TUHAN.. aku larut untuk kesekian kalinya.. dan entah apa yang akan terjadi selanjutnya.. aku pun tak ingin mencoba mengerti...

Hanya untuk hari ini... aku terlalu lemah dalam menolak kesalahan ini.. dan aku kalah dalam mangatur emosiku saat ini..

NEXT PART 51
Share:

Arsip Blog

Pengunjung

Blog Archive