Beauty in the dark Part 49


Satu Ciuman
Ini bertentangan dengan hatiku bahkan agamaku.. tapi entah mengapa logika ku seakan tak berdaya malam ini seperti dibius oleh suasana yang diciptakannya.. Aku semakin sering mengobrol dengannya, bahkan terkadang dia tidak ragu untuk sedikit menyentuh fisikku, walau hanya sekedar memukul, memeluk, menyentuh dengan ujung jari atau menggodaku.. Seperti ini lah dia, supel tapi terlalu berani.. Dan dia berbeda.. Dia hangat dan sangat memperhatikanku dibalik kejahilannya.. Dan mungkin memang aku yang salah dalam hal ini.. membiarkan diriku terlarut dalam kesedihan yang mendalam, saat seseorang datang, seakan aku akan larut dalam kebahagiaan yang mendalam..

Entah siapa yang memulai dan bagaimana ini terjadi, semua sudah berjalan seperti ini.. Pikiranku seakanlari dari akal sehatku malam ini.. Berada di satu kamar dengannya, mendengarkan musik yang kita suka, berbicara dan berbagi cerita.. melakukan apapun.. bahkan sekarang aku dan dia berbaring di kasur yang sama dengan selimut.. aku memang membelakanginya.. tapi dia tetap menghadapku.. entahlah.. ada sesuatu yang dia ingin lakukan tapi dia hanya menahannya.. mungkin karena otaknya terlalu mesum sehingga dia tak bisa menahannya..

" hadap sini dong "
" nggak mau "
" kenapa ?"
" tanya kenapa.. ya jelas nggak mau.. otak mesummu menjalar kamana-mana nanti " aku berkata cuek
" janji deh nggak "
" boong "
" beneran.. masak aku di punggungin trus .. aku kan pengen ngobrol langsung "
" awas kalo macem-macem " aku membalikan badanku ke arahnya.. namun masih mengalihkan pandanganku dan tertunduk..
" nah gitu dong.. liat aku kenapa ?"
" udaah gini ajah.. atau aku belakangin kamu lagi "
" iiih.. jangan dong.. gitu ajah ngambek.. "
" bodok "
" lucu kalo liat kamu malu-malu.. buat gemes " dia masih berada didepanku dan aku merasa jarak antara kami semakin dekat dan dekat.. aku hanya menunjukkan wajah kahwatirku.. entahlah aku berada pada kebingungan..
" kenapa.? " aku hanya menggeleng.. " beneran.? sakit ya.?" dia meletakkan tangannya dikeningku.. ya TUHAN, kenapa aku berdebar saat dia menyentuhku, bukan merasa benci atau yang lainnya.. apa ini TUHAN.. tolong aku.. aku mohon.. tapi tetap saja aku diam tak berdaya.. entahlah..

Perlahan, bibir basa itu sudah menempel dibibirku.. Dan ciuman pertamaku terjadi tanpa aku sadari.. yang aku tau aku menikmatinya dengan caraku.. tapi tetap saja aku canggung karena aku memang pernah melakukannya.. sementara dia melakukannya dengan kasih sayang.. Maafkan aku TUHAN.. aku mohon.. apapun yang terjadi maafkan aku.. kali ini aku bersalah dan berdosa atas diriku bukan mereka.. Maafkan aku TUHAN..

" udah.. " aku mendorongnya menjauh dariku.. dan dia kelihatan kecewa..
" maaf.. " dia hanya berkata lemah " aku nggak maksud.. tapi aku nggak bisa nahan " dan aku hanya diam tapa kata.. dia memelukku, mungkin menenangkanku.. mungkin.. " yodah yuk tidur " dia memelukku dalam pelukan hangatnyaa..

Malam yang tak pernah ku bayangkan.. dia yang menyentuhku dengan kesakitan, dia juga yang menyentuku dengan kehangatan.. Aku tak bisa larut dalam tidur malam ini.. Gemuru nafasku masih bisa aku rasakan, namun aku berusaha menutupinya.. Degup jantungkku bahkan terdengar keras olehnya.. Dan entahlah.. aku tak bisa menjelaskan aku berada diposisi apa.. hanya kebingungan yang aku rasakan.. Ini salah tapi ini juga benar bagi diriku yang sudah tak bisa berpikir dengan logikaku.. yang aku tau aku tak menginginkan dan menolaknya, aku hanya membiarkannya saja..

Aku merasa ini sudah tengah malam tapi aku masih merasakan degup jantungnya yang begitu kencang di tanganku.. tapi kenapa dia masih memejamkan matanya seakan dia tidur..

" udah buruan tidur " suara terdengar mengagetkanku
" eh.. " aku hanya bisa mengeluarkan kata itu..
" nggak bisa yaaa.. " dia melepaskan pelukannya dan menatapku " aku jugaa.. ada yang aneh tapi nggak tau apa.. " dia berkata lembut kepadaku.. dan aku hanya diam.. " kalo aku bilang pasti kamu marah.. jadi maaf yaaa " bibirnya sudah mendarat dibirku lagi dan aku hanya diam.. justru aku menikmatinyaa..

Entah apa yang ada dipikiranku malam ini.. aku melakukan hal yang aku benci dan terpaksa aku lakukan.. tapi.. kali ini aku melakukannya tanpa paksaan dan justru aku menikmatinya.. walau masih terasa sedikit sakit waktu dia berusaha melakukannya, tapi kali ini dia benar-benar lembut.. dan dia benar-benar bisa membuatku menjadi wanita lemah saat ini.. wanita yang tak memikirkan pendiriannya.. yang mau disentuh tanpa imbalan apapun.. bahkan hari ini diriku aku berikan dengan cuma-cuma kepadanya..

Derajat seorang pelacur pun lebih baik dari diriku yang memberikannya secara cuma-cuma malam ini.. dan aku tak pernah tau, apa yang merasuki ku malam itu hingga saat ini, bahkan otakku lelah berpikir apa yang ada dalam pikiranku saat itu.. saat aku melakukannya tanpa perlu dipaksa dan menangis.. saat aku melakukannya dan menikmatinya.. Justru aku menikmatinya.. Aku tidak ingin menjadi seseorang yang menufik.. tapi apa dayaku.. Menikmati apa yang dilakukan padaku, itu respon yang alamiah, tapi kenapa otakku tak berpikir waktu itu.. Entahlah aku sudah gila dan benar-benar gila..

Aku dan dia melakukan dosa yang kami nikmati bersama.. ini salah bagiku tapi entah kenapa malam ini aku merelakannya menjamah tubuhku untuk kedua kalinya.. dan justru aku memang benar menikmatinya..

Bahkan setelah melakukannya aku hanya diam tanpa kata.. begitupun dirinya.. yang saat ini memelukku.. memilih diam untuk beberapa saat..

" maaf ya " dia mengusap rambutku dan mengecup keningku.. dan aku hanya diam memeluk selimut yang aku kenakan.. " udah ngantuk.?" dia bertanya lembut dan aku hanya mengangguk " yodah tidur yaa.. kamu pasti capek " dia masih memelukku dengan hangat.. dan aku hanya terdiam dipelukannya.. pelukan hangatnya yang aku nikmati tanpa alas apapun.. dan aku benar menikmatinya malam ini..

Satu kesalahan pada diriku..
Aku membiarkan dia menciumku dengan kelembutannya yang semakin menggerogoti hatiku.. dan aku tak akan tau apa yang akan terjadi selanjutnya dari satu ciuman yang dia berikan.. Ketika aku tak dapat berpikir lagi...
Tapi,...
Katika aku dapat berpikir, aku tak akan membiarkannya mencium bibirku lagi..



NB :
Untuk adegan dewasa, maaf saya tidak bisa menceritakannya secara terperinci, saya hanya bisa mengutarakan apa yang saya alami.. dan sepertinya kalian sudah cukup tau bagaimana adegan itu dalam kelembutannya..

Jika setelah membaca part ini membuat pemikiran kalian berubah terhadap saya, saya terima dan mengerti, karena memang saya telah salah dalam waktu yang cukup lama..

NEXT PART 50
Share:

Arsip Blog

Pengunjung

Blog Archive