Beauty in the dark Part 48


Pencuri
Sejenak aku merasa waktu seakan berhenti saat aku memandang wajah teduhnya.. Ada makhluk yang membuat hatiku menjadi sedikit bergetar, entah memang aku mulai menyukainya atau karena keadaan.. Dia datang disaat aku membutuhkannya bukan menginginkannya.. Jika bisa aku memilih, aku lebih memilih tama untuk ada disini.. Tapi, semua hanya angin.. Dan D yang ada disini, saat ini bersamaku, mengurangi segala dukaku.. dan membuatku menyadari bahwa dia adalah makhluk indah dari TUHAN.. dan aku GILA.!

Dia menggerakkan tubuhnya seperti akan bangun.. spontan aku langsung berbalik ke posisiku semula.. berpura-pura kalau aku masih tertidur..

" queen " dia membangunkanku
" hemmmm "
" udah bangun.? "
" hemmmm "
" makan yuk.. laper " dia mulai bangkit dari tempat tidur
" hemmmm " aku mengikutinya " aku mandi dulu yaa "
" bareng ajah yuk " dia menggodaku dan aku hanya memasang tampang marah " nggak jadi deh, duluan ajah.. hehehe "

Aku cuek berjalan ke arah kamar mandi meninggalkannya karena sudah sedikit kesal, entah kenapa dia suka sekali bercanda dengan kemesumannya.. yang sering merubah mood ku menjadi tak enak.. Kuhabiskan waktu mandi sedikit lama, karena sudah lama aku tak menikmati air yang membuatku menjadi segar setiap harinya.. Air disini dingin, tapi air dirumah ini menjadi sedikit hangat.. Dan itu sedikit membuatku menjadi rileks..

Aku selesai mandi.. tapi, kebodohanku adalah.. aku tak membawa handuk bahkan baju gantiku.. Emosi membuatku melupakan hal yang harus aku bawa saat mandi.. Dan sedikit kepanikan mulai ada di pikiranku.. Aku coba memanggil dia..

" D ( Dii ).. kamu diluar nggak.?" masih tidak ada jawaban " D... D... kamu diluar nggak.?" suaraku semakin mengeras.. dan masih tak ada jawaban.. apa dia sudah keluar kamar.. aku sedikit memberanikan diri membuka pintu kamar mandi membentu cela kecil dan sedikit mengeluarkan kepalaku dari balik pintu.. dan apa yang kuliat membuatku benar-benar kaget sejadi-jadinya.. Dia ada didepan sela pintu yang aku buka, kontan saja aku menutup kembali pintu kamar mandi.. Perasaan ku campur aduk.. walau dia hanya melihat wajah dan rambutku yang basah tetap saja ini membuatku tidak karuan..

" laah.. malah ditutup.. ini anduk sama bajunya " dia berkata dari luar
" taruh ajah didepan pintu.. nanti aku ambil "
" sekarang ajah kenapa ambilnya "
" nggak mau.. taruh depan pintu trus kamu keluar kamar.. nanti aku ambil "
" yodah kalo nggak mau aku taruh di kasur "
" iissh.. apaan sih.. jahat banget "
" makannya ini ambil "
" awas kamu macem-macem.. aku bunuh "
" ancemannya.. aku nggak macem-macem.. paling juga satu macem ajah... udah burun ambil "
Aku membuka pintu dan hanya mengeluarkan tanganku untuk mengambil handuk serta baju yang diberikannya.. " siniin "
" apaan nih cuma tangan doang yang nongol "
" bodok.. udah siniin.. cepetan " dia sudah memberikan handuk dan bajuku ke tanganku " iyaaa.. bawel.. "

Dengan segera aku mengambil dan menutup pintu tanpa basa-basi.. aku mulai membereskan badanku.. yang lebih kagetnya.. ya.. TUHAN.. pakaian dalam apa ini.. mana mungkin aku akan memakainyaa..

" D.... " aku sudah berteriak memanggil namanya dengan nada kesal.. sementara dia tertawa puas dari luar kamar..
" yodahlah.. pake ajah.. adanya cuma itu jugaa "
" nggak mauuu... ganti ini... " aku masih mengomel dari dalam kamar mandi
" yodah nggak usah pake.. lebih bagus kayaknya.. hayooo.. pilih dipake apa nggak pake sama sekali " dia mulai menggodaku dan dia seperti menikmati saat-saat menggodaku
" awas kamu.. " aku berbisik marah pada diriku.. kalau posisiku sudah bisa melakukan pembalasan.. akan aku balas sejadi-jadinya.. tapi sepertinya posisiku memang sebagai orang yang selalu dikerjai olehnya..

Dengan cepat aku memakai bajuku dan membungkus rambutku dengan handuk.. Aku keluar dari kamar mandi.. Dia menahan tawa melihatku keluar kamar mandi.. Dan dia memang sengaja melakukannya.. Memberiku baju yang tidak menerawang namun berbahan jatuh yang bisa memperlihatkan lekuk tubuh bahkan batas pakaian dalam yang aku pakai.. Dengan perasaan malu dan serbah salah aku keluar kamar mandi menuju kasur dan mengambil selimut.. Dalam pikiranku.. awas kalau berani mendekatiku, bakal aku bunuh dia..

" diih.. mala tidur.. ayoo makan.. nggak laper apa ?"
" nggak mau keluar pake baju gini "
" kenapa loh ?"
" malu. " aku mejawab singkat
" dirumah ini cuma kita.. si mbok juga udah aku suruh pulang.. paling satpam lah didepan.. jad malu sama siapa.? aku.? "
" bodok "
" diih.. ngamuk-ngamuk ajah.. ngapain malu sama aku.. jelas-jelas aku udah pernah.. eh... sorry.. udah ah yuk makan " dia menghampiriku dikasur..
" ngapain kamu.. sana-sana.. jauh-jauh dari aku " aku menendangnya dengan pelan ( pakai kaki karena sudah kepalang sebal )
" mau tidur.. nemenin kamu " dia amsih dengan cueknya mala nangkring disebelahku " kalo kamu nggak makan, aku nggak.. jadi aku nemenin kamu ajah disini " entah apa yang ada dipikiran nya.. dia memang orang yang paling menyebalkan..
" yodah.. " aku beranjak meninggalkannya menuju meja makan.. dia dengan senyum puas mengikutiku..
" kita makan apa sayang ?" dia memelukku dari samping tapi tak melihatku.. memandang kedepan dengan kesan cuek sambil tersenyum simpul..
" apa ajah " aku menjauh darinya dan melepaskan pelukannya..
" diih.. sombong wooii.. " dia meneriakiku, sementara aku sudah meninggalkannya menuju dapur..

Aku sudah berpikir sejak dia menyuruh si mbok pulang, pasti tak ada makanan dirumah ini.. Aku sudah melihat apa yang bisa aku dapat dari dapur ini.. Sementara dia hanya berdiri di depan dengan senyum konyolnya..

" ngapain kamu ?" dia menggodaku dengan pertanyaannya
" mau masak.. katanya laper " aku masih asik menyiapkan segala bahan makanan yang ada..
" bisa masak emang.? mau masak apa ?"
" apa ajah yang ada disini.. pokoknya bisa dimakan "
" yodaaah.. aku tunggu ajah.. " dia duduk dimeja makan memperhatikanku.. aku sudah sibuk memulai masakanku..

Didalam dapur aku menemukan bumbu dasar untuk memasak cabai, bawang, toman dan bumbu tambahan lainnya.. sepertinya memang disediakan atau baru dibeli.. Ada sosis, telur, mie telur, sayuran, buah dan entahlah.. aku hanya melirik yang aku perlukan.. dan aku memulai memasak sesuka hatiku.. yang hasilnya sambel ijo sosis tomat, mie telur balado, capcai sosis, telur dan berbagai jenis sayuran yang ada.. Pokoknya aku masak dengan selerahku.. tentu saja selerah pedas, karena aku sudah terbiasa masak dan kebetulan ini ada dua sisi kompor.. aku memakai keduanya dan akhirnya cepat selesai.. Kalau untuk nasi memang masih disediakan si mbok.. Dan sepertinya D memang sengaja mau menguji aku bisa masak atau tidak..

" bau-baunya sih enak.. rasanya siapa yan tau " dia berkata saat aku menyiapkan makanan di meja.. dan hanya aku balas dengan senyuman..
" beneran enak nggak nih, nanti keracunan akunya " dia mengeraskan suaranya saat aku mengambil sisa makanan yang masih ada didapur..
" udah makan ajah.. cerewet amat.. kalo nggak suka nanti kita beli diluar " aku berkata seadanya.. sambil mengambilkannya makanan..
" semoga aku nggak keracunan " dia mengucap kata itu setelah berdoa.. dan aku hanya tersenyum menunggunya makan..
" eeh.. kamu nggak makan ?" dia bertanya padaku saat hendak memasukan makanan ke mulutnya..
" rasain dulu.. kalo keracunan kan kamu ajah.. kalo kita berdua yang bawa ke rumah sakit siapa.. " aku berkata menggodanya..
" iyaa.. iyaaaa " dia memasukan makanan ke mulutnya dengan muka yang tak begitu yakin.. ( Lihat saja pasti nambah, aku berkata dalam hatiku ).. Dia mulai mengunyahnya secara perlahan.. dan membuatku semakin takut.. masak nggak enak sih.. kok dia pelan-pelan ngunyahnya.. aku mencicipi masakan ku lagi.. tak ada yang salah, semuanya pas.. malah enak walau terkesan memasak apa adanyaa..
" kenapa.?" dia bertanya kepadaku
" gimana rasanya ?" aku bertanya penuh harap..
" enak kok " dia tersenyum lebar " aku cuma mau godain kamu ajah.. yodah yuk makan " dia melanjutkan makannya dengan lahap..
" laper nih " gantian aku yang mengejeknya
" iyaa.. kamu yang masak soalnyaa "
" yodah abisin.. " dia hanya mengangguk sambil menghabiskan makanannya..

Entahlaah.. seperti mimpi malam ini.. aku berada dikota yang jauh.. dirumah mewah.. bersama seorang lelaki.. yang ternyata mencuri sedikit perhatianku.. semua perasaan yang lalu seakan memudar hari ini.. tergantikan dengan perasaan yang baru.. tapi entahlah.. nikmati saja malam ini, mungkin dia akan mencuri hatiku dengan caranya sendiri.. atau dia akan mencuri tubuh dengan caranya sendiri.. Tapi, dia memang sudah mencuri sesuatu dariku untuknya..

NEXT PART 49
Share:

Arsip Blog

Pengunjung

Blog Archive